Terkait Stunting, HMI kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Madina

Annanews.co.id || Mandailing Natal – Majelis Penyelamat Organisa ( MPO) Himpunan mahasiswa Islam ( HMI) gelar aksi unjuk rasa di depan kantor bupati Mandailing Natal ( Madina), Sumatra Utara (Sumut) demi memperjuangkan keselamatan anak anak bangsa , pasalnya pada saat ini banyak laporan dari kalangan masyarakat yang mengeluhkan tentang kesehatan anak balita ” stunting. kamis, (07/03/2024) pada pukul 08: 39 wib.

Selalu ketua kordinator Lapangan Sarwan Hamid dalam berorasinya menyampaikan permasalahan stunting merupakan isu yang lagi trend yang di perbincangkan oleh masyarakat khususnya kabupaten Mandailing Natal Sumatra Utara.

“Banyaknya dugaan kurangnya ketidak transparan pemerintah yang dalam ini tim percepatan penurunan stanting ( tpps) yang di ketuai oleh bapak bupati Mandailing Natal” seruan aksinya

Lanjut sarwan, dalam berita terbaru peristiwa (1 Maret 2024) dengan istilah Mandailing Natal peringkat ketiga terkait stunting” dalam hal tersebut survei status gizi Indonesia (ssgi) tahun 2022 prevalensi kondisi stunting di Madina sebesar 34,2% kemudian data yang kami dapatkan di lapangan ,dan data yang di keluarkan oleh dinas kesehatan pada tahun 2022 ada 391 anak kondisi sangat pendek dan 952 anak pendek di Mandailing Natal.

Pihaknya, mempertanyakan 4 poin meliputi:

1. Bagaimana nasib anak stunting yang di keluarkan oleh kadis kesehatan pada tahun 2023 dan 2024

2.berapa dana yang di anggarkan pertahunya untuk penurunan angka stunting di Mandailing Natal

3.dimakah dana penanganan stunting untuk Tim percepatan penurunan angkatan stunting ( tpps) karena banyak dugaan bahwa selama penanganan stunting di Mandailing Natal ,hanya mengunakan dana desa yang di anggarkan di dalam desa

4.program apa saja yang di lakukan oleh pemerintah kabupaten Mandailing Natal dalam percepatan penurunan angka stunting mulai tahun 2022 sampai saat ini,

Dalam hal ini HMI- MPO Mandailing Natal kecam pemerintah dengan tuntutan:

A. Menuntut pemerintah kabupaten Mandailing Natal ketua tim percepatan penurunan stanting (tpps) tentang anak stunting pada tahun 2023 -2024

B.menuntut pemerintah kabupaten Mandailing Natal ketua tim percepatan penurunan stunting ( tpps) untuk transparan dana untuk penurunan dan pencegahan stunting di Mandailing Natal

C. Menuntut pemerintah kabupaten Mandailing Natal ketua tim penurunan stunting ( tpps) untuk transparan tentang program apa saja yang sudah di kerjakan tim percepatan penurunan stunting (tpps) sejak di keluarkan data stunting tahun 2022 hingga saat ini.

” Kami terus Kawal kasus ini” imbuhnya

Stunting menjadi isu krusial dan nasional hari ini HMI-MPO CABANG MADINA berharap Pemerintah Mandailing Natal terkhusus Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) transparan dalam menangani stunting di Mandailing Natal.

“karena dalam data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal ada 391 anak sangat pendek dan 952 anak pendek di Mandailing Natal.
Anak-anak yang ada dalam data tersebut merupakan generasi penerus Mandailing Batal dan indonesia pada umumnya maka dari itu perlu diperhatikan dengan sebaik mungkin gizi yang didapatkan sehingga terbebas dalam stunting” harapnya

HMI-MPO cabang persiapan madina juga berharap pemerintah transparan dalam anggaran penanganan stunting karena banyak dugaan dilapangan bahwa dana yang digunakan untuk penurunan stunting hanya dari dana yang dianggarkan dalam dana desa Dan sampai saat ini giat program dari pemerintah dalam penurunan stunting ini sama sekali tidak kelihatan.
HMI-MPO cabang persiapan Madina berharap pemerintah daerah srius dalam menangani stunting di Madina.

” karena dugaan dilapangan bahwa penurunan stunting hanya melalui imunisasi rutin di desa dan sebatas pemberian susu,dan yang menjadi pertanyaan bagi kami dana pembelian susu Tersebut kepada anak-anak apakah itu dana Khusus dari OPD yang terkait dalam penurunan stunting atau kah ini dana desa yang bersumber dari APBN? Jika hanya dana Desa yang dianggarkan untuk penurunan angka stunting di Mandailing Natal maka kami menduga ada oknum di pemerintah Mandailing Natal dalam hal ini tim percepatan penurunan stunting yang mencoba bermain dalam anggaran penurunan stunting, makanya Sampai hari ini transparansi penjelasan ini belum bisa kami dapatkan,dan apakah hanya dengan pemberian susu satu bungkus dalam per 3 bulan dilakukan bisa menurunkan angka stunting?,kami pikir tidak masuk akal yang paling lucunya dari amatan kami dalam beberapa bulan angka penurunan stunting bisa berubah ubah entah darimana pola dan upaya penurunannya hanya beberapa bulan,makanya dugaan kami seolah data stunting ini disesuaikan dengan permintaan pesanan oknum pemainnya.

“Kami Atas nama HMI – MPO Dan masyarakat Mandailing natal akan terus mengawal kasus ini dan insyaallah akan turun lg ke jalan untuk memperjelas atas dugaan ketidaktransparanan ini” pungkasnya. (Red)

Exit mobile version