Setelah Sukses Film ‘ Anak Kolong ‘, Blackstone Picture dan Bigbeng Production Kembali Buat Film Drama Komedi ‘ Bambang Sedunia ‘

Annanews.co.id || Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung rencana Blackstone Picture dan Bigbeng Production memproduksi film drama komedi bertajuk ‘Bambang Sedunia’. Film ini mengusung pesan moral tentang bahaya pinjaman bank keliling (Bangke), pinjaman online (Pinjol) dan judi online (Judol). Bamsoet dan mantan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Pacul akan bermain di film tersebut. Keduanya akan berperan sebagai Bambang.

“Film ‘Bambang Sedunia’ menceritakan tentang kehidupan warga perkampungan padat penduduk yang terdapat banyak warga dengan nama Bambang. Warga perkampungan tersebut banyak yang memiliki masalah keuangan, karena rata-rata pekerjaan warga pendapatan di bawah UMR. Masalah muncul ketika warga pemukiman mulai terjerat Pinjol, Judol dan Bangke,” ujar Bamsoet usai menerima perwakilan Blackstone Picture dan Bigbeng Production di Jakarta, Rabu (22/1/25).

Perwakilan Blackstone Picture dan Bigbeng Production hadir antara lain Bambang Dirgantoro, Bambang Mukti Nugroho dan ⁠Dwi Setya Pratiwi.

Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, Judol, telah menjadi salah satu fenomena yang meresahkan masyarakat Indonesia. Pertumbuhan Judol di Tanah Air telah menciptakan masalah sosial yang cukup serius, mulai dari kondisi keuangan individu hingga dampaknya terhadap keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan perputaran uang yang tidak sedikit, Judol sulit untuk dibersihkan dari masyarakat, meskipun pemerintah dan pihak berwenang berusaha keras untuk memberantas praktik Judol.

“Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat nilai transaksi Judol mencapai lebih dari Rp 600 triliun pada kuartal I-2024. Angka tersebut meningkat 83,5% dari tahun 2023 sebesar Rp 327 triliun. Sementara, data dari Kemenko Polkam mencatat sepanjang tahun 2024 tercatat ada sekitar 8,8 juta warga yang bermain Judol. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persennya adalah masyarakat bawah dan anak muda,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, masyarakat yang terjerat Judol sering kali mencari tambahan dana dengan meminjam uang. Pinjol dan bank keliling sering kali menjadi pilihan cepat bagi masyarakat yang mengalami kesulitan keuangan. Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), angka utang di sektor Pinjol meningkat secara signifikan, dimana lebih dari 4 juta debitur mengalami masalah ketika mencoba membayar Pinjol mereka.

“Judol, Pinjol dan bank keliling memiliki hubungan yang erat. Mereka yang terjerat Judol sering kali tidak dapat mengendalikan kecanduan mereka dan menghabiskan semua uang yang dimiliki dalam waktu singkat. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar biaya judi, mereka terpaksa beralih kepada Pinjol atau bank keliling. Jumlah utang yang menumpuk dapat memberatkan kondisi finansial dan emosional, sehingga mendorong mereka untuk terus berjudi dengan harapan mendapatkan kembali uang yang hilang,” pungkas Bamsoet. (Red)

Exit mobile version