Kota Medan Dilanda Banjir, Warga Ramai – Ramai Keluhkan Kendaraan Mogok di Media Sosial

Annanews.co.id || Medan – Kota Medan kembali dikepung banjir setelah hujan deras mengguyur selama beberapa jam sejak selasa malam.

Air menggenangi sejumlah ruas jalan utama, termasuk kawasan Medan Barat,Jl.Gunung Mahameru, Jl.Bhayangkara,Jl.Bilal Ujung, Jl. Pancing bahkan hingga lapangan merdeka dan hampir seluruh Kota Medan.

Dengan rata rata ketinggian mencapai 20 -70 cm. Banjir ini menyebabkan kemacetan panjang serta puluhan kendaraan, mulai dari mobil hingga sepeda motor, mogok di tengah jalan.

Fenomena ini tak hanya memicu keresahan, tetapi juga menjadi perhatian warganet. Banyak warga yang mengunggah foto dan video situasi banjir di media sosial, mulai dari kendaraan mogok, aktivitas warga yang terjebak banjir, hingga sindiran kepada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK).

“Ini banjir sudah langganan tiap hujan deras. Mana solusi dari SDABMBK? Infrastruktur semua kemaren drainase dibongkar sampe banyak pengusaha pendapatan berkurang karena penutupan jalan, Kota kok begini terus mana enggak ada solusinya? ” Keluh Andi sambil mendorong motornya.

Warga juga mengeluhkan lambatnya penanganan pemerintah terkait drainase kota yang dianggap buruk.

“Banjir ini dulu katanya gara-gara gorong-gorong tidak diperbaiki setelah diperbaiki pun enggak ada perubahan, kami lelah mengeluh terus tiap musim hujan,” kata Rani, warga Kota Medan .

Sementara itu, Bobby Afif Nasution Walikota Medan juga Calon Gubernur Sumatra Utara terpilih melalui Kepala Dinas SDABMBK Topan Ginting diketahui masa kinerjanya hingga saat dikonfirmasi selama menjabat belum memberikan keterangan setiap dikonfrimasi.

Hal ini bisa memicu kemarahan warga yang sudah muak dengan banjir berulang ini. Hingga kini, situasi di beberapa lokasi masih terendam banjir, dan banyak warga yang memilih berhati-hati jika harus bepergian keluar rumah.

Seiring derasnya kritikan di media sosial, publik berharap pemerintah serius mengatasi masalah ini agar Kota Medan tak lagi menjadi “langganan banjir.” (Red)

Exit mobile version