Annanews.co.id || Kaltim – Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) benar-benar memberikan dampak positif bagi perekonomian Kaltim, utamanya di sektor pariwisata. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel dan kunjungan wisatawan di Benua Etam pada Agustus 2024 mencapai 67,62 persen.
Menurut Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, angka tersebut secara tidak langsung membawa Benua Etam di peringkat kedua TPK tertinggi di Indonesia dibawah Bali. Hal ini, kata Yusniar, merupakan dampak positif dari keberadaan IKN di Kaltim.
“Ini merupakan multiplier effect dari hadirnya IKN. Ini mengindikasikan bahwa peluang sektor pariwisata di Kaltim cukup baik,” beber Yusniar.
Senada dengan Yusniar, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, turut mengutarakan bahwa okupansi hotel di Benua Etam menjadi satu hal yang berpotensi untuk mengerek sektor pariwisata di Kaltim. Bayangkan saja pada 2022 lalu, Balikpapan disebut sebagai daerah dengan tingkat okupansi tertinggi di Indonesia.
“Data itu baru Balikpapan saja. Belum dengan daerah lain di Kaltim. Sehingga Kaltim ini cukup konsisten berada nomor dua dibawah Bali. Peningkatan ini terjadi karena hadirnya IKN, serta kegiatan penunjang IKN, sehingga okupansi hotel-hotel di Kaltim, khususnya Balikpapan cukup tinggi,” imbuhnya.
Berkaca dari data tersebut, mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kaltim ini menyimpulkan bahwa Kaltim memiliki potensi cukup besar pada sektor pariwisata yang tentunya dapat memberikan multiplier effect pada sektor lain.
“Ini menjadi penanda bahwa sektor-sektor lain yang belum mendapatkan perhatian harus menjadi atensi kita bersama, sehingga dampak positif IKN ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kaltim,” tutupnya. (Red)