Kemendagri Gelar Turnamen, Jaring Potensi Pegawai di Bidang Olahraga Catur

Annanews.co.id || Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar turnamen catur di lingkup Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Kegiatan ini merupakan upaya Kemendagri dalam rangka pembinaan prestasi sekaligus menjaring potensi pegawai di bidang olahraga catur.

Turnamen ini dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Togap Simangunsong mewakili Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro. Dalam sambutannya, Togap menyebutkan salah satu tujuan turnamen itu memang untuk menjaring bibit-bibit atlet yang memiliki potensi di bidang olahraga catur.

“Sehingga ke depannya Kemendagri dan BNPP dapat membangun tim catur yang solid dan memiliki prestasi gemilang,” kata Togap di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Selain itu, lanjut Togap, turnamen tersebut digelar untuk memperkuat tali silaturahmi antarpegawai di lingkup Kemendagri maupun BNPP. “Tentunya kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu sarana silaturahim dan membangun keakraban antarpegawai Kemendagri dan BNPP,” ujarnya.

Berdasarkan catatannya, Togap mengatakan, turnamen catur kali ini diikuti oleh 70 peserta yang tergabung dalam 14 tim. Mereka akan bertanding dalam turnamen catur standar beregu. “Kami berpesan agar tim yang akan bertanding dapat menjunjung tinggi sportivitas, sehingga pertandingan dapat berjalan lancar,” harapnya.

Dirinya menambahkan, Kemendagri telah menorehkan prestasi pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) terkait pertandingan catur untuk kategori simultan dan kategori massal yang digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor pada 2018. Dalam pemecahan rekor tersebut, Kemendagri dan BNPP berhasil mendapatkan dua rekor sekaligus. Pertama, rekor catur kategori simultan antara grand master internasional Novendra Priasmoro melawan 100 pejabat eselon terbanyak. Kedua, kategori catur massal yang diikuti oleh 1.500 praja IPDN. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *