Viral Video di Media Sosial Aksi Mahasiswa Bubarkan Kegiatan Pelatihan Kades Se Kab. Palas Disalah Satu Hotel di Pekanbaru

Annanews.co.id || Padang lawas – Beredar video saat ini viral di Media sosial sejumlah mahasiswa Kabupaten Padang lawas yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi di kota pekan Baru. Dimana dalam unggahan video mahasiswa mencoba menghentikan paksa kegiatan pelatihan / bimtek kepala desa sekabupaten Padang lawas di salah satu hotel di kota Pekanbaru, pada 17 Mei 2024.

Kegiatan pelatihan/bimtek yang di motori APDES bercahaya yang di ketuai Hamdani Daulay. Dimana yang di ketahui kegiatan di selenggarakan sejak mulai tanggal 15 s/d 18 mei 2024, hal ini dituding mahasiswa sebagai ajang penghambur- hamburan dana desa dan perampasan dana desa demi mengambil keuntungan pihak-pihak tertentu yang di duga kuat melibatkan pihak APH. Kata sumber.

Aksi mahasiswa ini yang di kordinator Jamaluddin Nasution ialah warga
Desa Binanga , kabupaten Padang Lawas dan mahasiswa STIT Al-kifayah Riau, sempat mengehentikan kegiatan pelatihan / bimtek di hotel grand jatra yang digadang -gadang di laksanakan lembaga yang diduga milik keluarga ,Bendahara kejaksaan negeri Padang lawas .

Dalam orasi di ruangan pelatihan Jamaluddin Nasution bimtek Kepala desa sekabupaten Padang lawas ini ,para mahasiswa meminta agar kegiatan pelatihan/ bimtek ini segera di hentikan ,hal ini di karenakan banyaknya uang dana desa tidak bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat desa.

Menurut data pada tahun 2023 apdes bercahaya kab Padang lawas menyelenggarakan kurang lebih 30 kali bimtek , dan tahun ini juga bimtek yang berkedok pelatihan ini kembali di laksanakan belum sampai 1 bulan bimtek sudah di laksanakan 2 kali pertama di kota Medan dan kali ini kedua di kota pekan Baru. Dan tampak dalam rekaman video peserta sangat sedikit peserta yang mengikuti pelatihan/ Bimtek didalam ruangan.

” Baru Minggu lalu ada kegiatan bimtek di kota Medan , ini sudah kembali di laksanakan bimtek di kota pekan Baru , jelas ini cukup merugikan masyarakat desa di Kab. Padang Lawas, dimana yang diketahui setiap peserta dikenakan biaya registrasi Rp.10.000.000/peserta setiap Desa 4 peserta yang hadir. Ini sungguh luar biasa.” tegas Jamaluddin NST .

Sementara itu saat di konfirmasi awak media ketua apdes bercahaya Hamdani Daulay melalui via chat WhatsApp ,tidak merespon dan membalas konfirmasi awak media, hingga berita ini ditayangkan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *