Annanews.co.id || Gorontalo – Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video kontroversial yang menampilkan Wahyu Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDI-P (Dapil Boalemo-Pohuwato).
Dalam video tersebut, Wahyu Moridu tampak melontarkan kalimat yang dinilai tidak etis, bahkan berbau ajakan merampok uang negara.
Kalimat yang viral tersebut berbunyi:
“Kita rampok aja uang negara ini, kita habiskan aja, biar negara ini lagi miskin, membawa Hugel, langsung ke Makassar menggunakan uang negara. Siapa ji? Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Nanti 2031 mo berenti uti, masih lama… hahaha.”
Ucapan tersebut sontak menuai kecaman publik, karena dinilai melecehkan harkat lembaga DPRD sekaligus mencederai kepercayaan rakyat.
Lebih dari itu, banyak pihak menilai gestur tubuh serta gaya bicara Wahyu Moridu dalam video itu mirip dengan orang yang sedang berada di bawah pengaruh narkoba.
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Umum Fast Respon Nusantara (FRN) Agus Flores secara tegas meminta pihak penegak hukum, khususnya Polda Gorontalo dan Badan Narkotika Nasional (BNN), untuk segera melakukan tes urine terhadap Wahyu Moridu.
> “Tidak mungkin seorang wakil rakyat berani mengucapkan kalimat sefrontal itu dalam keadaan sadar. Gestur tubuh dan cara bicaranya jelas mirip orang yang sedang ‘fly’. Demi marwah lembaga dan demi kepercayaan rakyat, kami mendesak aparat kepolisian dan BNN segera melakukan pemeriksaan,” tegas Agus Flores.
Agus menambahkan, seorang anggota DPRD seharusnya menjadi teladan dalam sikap dan perilaku, bukan justru mencoreng citra wakil rakyat dengan ucapan yang tidak pantas, apalagi Wahyu ini pernah digerebek sedang berpesta Narkoba oleh Polres Jakarta Pusat pada tahun 2020.
“Kalau benar ada indikasi penggunaan narkoba, maka harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Jangan sampai persoalan ini dibiarkan, karena akan merusak citra institusi legislatif dan meruntuhkan kepercayaan masyarakat,” lanjutnya.
Publik kini menunggu langkah konkret dari aparat penegak hukum untuk merespons desakan tersebut. Kasus viral ini diprediksi akan menjadi ujian serius bagi komitmen pemberantasan narkoba sekaligus menjaga integritas para wakil rakyat di Provinsi Gorontalo. (Red)