Annanews.co.id || Lhokseumawe – Seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Geurugok, Kabupaten Bireuen, bernama M. Alkausar bin Zulasri (13 tahun), meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang di Sungai Krueng Mane, Desa Mane Tunong, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, pada Kamis (30/10/2025) sore.
Informasi tersebut diterima personel Satpol Airud Polres Lhokseumawe dari piket Polsek Muara Batu sekitar pukul 17.00 WIB. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban bersama tiga rekannya, Zaid Albizar bin Husni (13), M. Alsabil bin Zulfikar (14), dan Farid Alfarisyi bin M. Ikram (12), awalnya berangkat dari Desa Keude Lapang, Kecamatan Gandapura, menuju lokasi sungai di Desa Mane Tunong untuk mandi dan berenang menyeberangi sungai.
Sekitar pukul 15.20 WIB, keempat pelajar tersebut mulai berenang dari pinggir sungai Desa Mane Tunong ke arah Desa Cubo, Kecamatan Gandapura. Namun, di tengah perjalanan, korban diduga kelelahan dan mulai tenggelam. Upaya teman-temannya untuk menolong gagal karena arus sungai cukup deras dan dalam.
Mengetahui korban tenggelam, para saksi segera meminta bantuan warga Desa Cubo. Tak lama kemudian, personel Polsek Muara Batu bersama Satpol Airud Polres Lhokseumawe, Tim SAR Aceh Utara, Tim SAR Bireuen, serta unsur Kopasgat menuju lokasi kejadian. Sebelum tim gabungan tiba, warga berhasil menemukan korban sekitar pukul 17.00 WIB menggunakan perahu pancing dan rakit bambu, sekitar lima meter dari tepi sungai.
Korban kemudian dievakuasi ke rumah warga terdekat di Desa Cubo. Pihak keluarga korban yang datang ke lokasi menyatakan telah mengikhlaskan kepergian anak mereka dan menolak dilakukan tindakan medis lebih lanjut. Jenazah selanjutnya dibawa ke rumah duka di Desa Blang Keude, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, untuk disalatkan dan dimakamkan secara layak.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H. melalui Kasat Polairud Polres Lhokseumawe IPTU Edwin mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Muara Batu serta tim SAR untuk melakukan langkah cepat di lapangan.
“Begitu informasi kami terima, personel langsung berkoordinasi dan menuju lokasi bersama tim gabungan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarga korban diberi ketabahan,” ujar Kasat Polairud.
Ia juga mengimbau masyarakat, terutama para orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak di sekitar sungai.
“Kami mengingatkan agar tidak mandi atau berenang di sungai yang memiliki arus deras dan kedalaman tinggi, terlebih saat debit air meningkat karena pasang atau hujan di daerah hulu,” tambahnya.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko tenggelam, terutama di kawasan sungai yang menjadi tempat bermain anak-anak. (Red)













