Ranting NU Komis Sampang Mengadakan Giat Lailatul Itjima ‘ Dalam Rangka Kesyukuran 40 Hari Milad Salwa Abrori

Annanews.co.id || Sampang – Selamatan 40 hari atas lahiranya Salwa Zakiya El Widad Binti Abrori zahrah dalam Giat Lailat Ijtima’ salah satu bentuk kegiatan Pengurus Ranting NU Desa Komis Kecamatan Kedungdung, berlansung tertib, lancar penuh khidmat dan khusyuk, bertempat di kediaman Ustadz Abrori Abdul Hasib Dusun Duko Desa Komis Kecamatan Kedundung Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur Selasa 13/11/24

Tasyakuran 40 hari lahirnya Salwa Zakita El Widad Putri ke 3 dari pasangan suami istri, Ustadz Abrori Hasib dengan Hainunatuzzahrah, semoga menjadi keturunan Barakah, salehah, berguna bagi Nuss dan Bangsa,

Acara terebut, di kemas dalam Giat Lailatul Ijtima’ Pengurus Ranting NU Desa Komis Kedungdung, untuk
memperat silaturrahmi: ukhuwah Basyariyah Wathoniyah, dan bersenergi antar sesama, tutama kader – kader NU, sebagai Regenerasi penerus juang KeNU an di masa depan,

Tampak Hadir dalam acara ini, Para Masyayikh, Tokoh Masyarakat Tokoh Pemuda, Rois Syuriyah MWCNU Kedungdung KH. Imam Syafi’e, beserta jajarannya, Ketua Tanfidiyah MWCNU Kedungdung KH.Robi’ Jaysi beserta jajaranya, semua Pengurus Ranting Desa Komis, Banser dan Ansor, Hadir Ketua Tanfidiyah MWCNU Kecamatan Torjun K. Mustofa Syarif.

KH. Robi Jaisi Ketua Tanfidyah Majlis Wakil Nahdlotul Ulama’ (MWCNU) Kecamatan Kedungdung dalam sambutanya menyampaikan, Lailatu Ijtima’ salah satu agenda Pengurus MWCNU Kecamatan Kedungdung, yang di laksanakan oleh masing – masing ranting, sebanyak 18 ranting NU se Kecamatan Kedungdung Kompak mengadakan giat lailatul Ijtimak tiap bulan di masing – masing ranting,

“MWCNU Kecamatan Kedungdung satu satunya MWCNU Kabupaten Sampang yang bisa melaksanakan lailatul Ijtimak di masing – masing Ranting, semoga kita bisa merawat, menjaga NU tetap eksis, dapat barakah Muassis NU paparnya,

Latjut Robi’ Menegaskan kapada warga NU untuk benar benar merawat NU, agar anak cucu kita tidak termakan oleh perkembangan digitalisasi, akibat mamfa’at perkembangan digital tetsebut sangat pesat. apabila kader berikutnya sejak dini, tidak di bentengi ke NUan, akhirnya bisa terjerumus ke arah yang tidak sesuai dengan fikrah dan harokah NU,

Imbuh Robik, Regenerasi muda, satu satunya penentu masa depan Bangsa juga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia pungkasnya

Pada kesempatan yang sama K.Rusydi Wakil Ketua Tanfidiyah MWCNU Kecamatan Kedundung dalam Taushiyahnya melalui Halakoh yang terkhormat, iya menyampaikan, Kemerdekaan Indonesia dan keutuhan Organedasi NU alhamdulillah tetap utuh, semoga NKRI dan NU tetap terlindungi dapat barakah para pahlawan, Muassis NU sampai akhir Zaman,

Rusydi melanjutkan, mengutif apa yang di sampaikan Ketua Tanfidiyah MWCNU, terkait kemerderkaan NKRI, dari jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1895, ada tiga Ulama Nusantara ( KH. Nawawi
Albatenni, KH. Sholeh Semarang dan Syaikhona KH. Muhammad Kholil Bin Abdullatif Al Bankalani) yang berfikir tekait kemerdekaan Indonesia ini,

Lalu insiatif Beliau, kainginan memperjuangkan Tanah Indonesia untuk Merdeka, bebas dari cengkraman penjajah seperti Belanda, Japang dan lain sebagainya,

Masih Rusydi, Tiga Ulama’ tersebut mengadakan
musyawarah di Alas Roban, diantaranya membahas, memperjuangkan Indonesia menjadi sebuah Negara yamg Merdeka.

“Tujuan utama tiga Ulama’ Nusantara cita cita mulya berjuang kemerdekaan nemikurkan nasib Nusa dan Bangsa di bumi Negara Republik Indonesia berlandasan aqidah Ahlussunnah waljama’ah anhdliyah, nukil dari dawuh Syaikhona Moh. Kholil Bangkalan, yang termaktub dalam kitabya, “Hubbul wathon minal iman” Cinta tanah air sebagian dari iman” Pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *