Annanews.co.id || Sibolga – Dunia jurnalistik kembali diguncang. Teror terhadap wartawan Sahbudin Padang di Kota Subulussalam bukan hanya sebuah aksi vandalisme, tetapi tamparan keras terhadap kebebasan pers dan wajah demokrasi di negeri ini.
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sibolga–Tapanuli Tengah, Benny Setiawan, mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) tersebut. Ia menilai, peristiwa itu menunjukkan masih kuatnya mental premanisme dan anti-kritik di tengah masyarakat yang seharusnya menjunjung tinggi keterbukaan informasi.
“Ini bukan sekadar pengrusakan, ini bentuk pembungkaman terhadap kebebasan pers. Jika ada pihak yang tak senang dengan pemberitaan, gunakan mekanisme hukum, bukan cara-cara kotor seperti teror,” tegas Benny, Sabtu (18/10/2025).
Menurut Benny, aksi semacam ini adalah tindakan pengecut yang tidak hanya mengancam keselamatan wartawan, tetapi juga menggerogoti sendi-sendi demokrasi. Sebab, tanpa pers yang bebas dan berani, publik akan buta terhadap kebenaran.
IWO Sibolga–Tapteng, kata Benny, menuntut Polres Subulussalam bergerak cepat dan profesional dalam mengusut tuntas pelaku dan motif di balik aksi teror tersebut.
“Kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan menguap. Polisi harus hadir dengan tegas dan transparan. Wartawan tidak boleh dibiarkan bekerja dalam bayang-bayang ketakutan,” ujarnya.
Benny juga mengingatkan bahwa teror terhadap satu wartawan adalah ancaman terhadap seluruh insan pers. Jika tindakan brutal semacam ini tidak ditindak tegas, maka pesan yang tersisa hanya satu: kebenaran bisa dibungkam dengan ketakutan.
“Ketika wartawan dibungkam, publik yang dirugikan. Karena tugas kami bukan untuk menakuti, tapi menyuarakan yang tak bersuara. Kami tidak akan mundur,” tegas Benny penuh semangat.
IWO Sibolga–Tapteng menyatakan solidaritas tanpa batas kepada Sahbudin Padang dan seluruh jurnalis yang terus berjuang di garis depan melawan tekanan, intimidasi, dan ancaman.
“Kebebasan pers adalah nyawa demokrasi. Dan kami tidak akan membiarkan siapa pun mencabut nyawa itu,” tutup Benny. (Red)