Pemberdayaan Warga Binaan di Bidang Ketahanan Pangan, Minimalisir Potensi Gangguan Kamtib

Annanews.co.id || Lembang, Bandung,- Pemasyarakatan terus seriusi pemberdayaan warga binaan melalui dukungan ketahanan pangan nasional. Masih ada 54 persen lahan tidur di lingkungan Pemasyarakatan seluruh Indonesia yg dapat dioptimalkan untuk menjadi sarana pemberdayaan warga binaan di bidang ketahanan pangan. Pemanfaatan lahan tidur secara terus menerus di berdayakan yang pada akhirnya seluruh lahan pemasyarakatan dapat di kelola oleh masing-masing Lapas, Rutan, dan LPP dengan memberdayakan Warga Binaan yang ada.

“Pembinaan yg baik pastinya akan berkorelasi positif terhadap kondisi keamanan dan ketertiban di Lapas, Rutan, LPKA bahkan Bapas ” kata Tatan Dirsan Atmaja, Direktur Pengamanan dan Intelejen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, saat menghadiri penandatangan Perjanjian Kerjasama, di Aula Besar Kesempatan Kerja Lembang, Bandung (11/10)

Menurut Tatan program ketahanan pangan nasional yang tertuang dalam Program Asta Cita oleh Presiden Prabowo Subianto yang selanjutnya di tindaklanjuti dalam 13 program Akselerasi Memteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Ini juga adalah momentum bagi Pemasyarakatan untuk mengarahkan warga binaan menjadi bagian pentimg warga negara yg berjuang untuk swasembada pangan nasional dengan memanfaatkan lahan yang ada.

“Warga binaan diarahkan untuk menjadi pelaku aktif dalam ketahanan pangan dengan memaksimalkan lahan-lahan tidur yang ada. Tentunya mereka diberikan bekal keterampilan dan pendampingan, sebelum akhirnya mereka terjun mengolah lahan-lahan untuk produktivitas ketahanan pangan,” sebut Tatan lagi.

Tatan, menjelaskan kembali pentingnya optimalisasi pembinaan warga binaan melalui lahan-lahan terbuka yang ada. Karena menurutnya lagi semakin tinggi kegiatan pembinaan tersebut dilakukan, maka resiko keamanan semakin rendah.

Penandatangan PKS dilaksanakan Ditjenpas yang diwakili oleh
Sekretaris Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Gun Gun Gunawan dengan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Penempatan Kerja, serta dengan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas.

Acara dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan,Prof Yassierli, yang menyebutkan dukungan peluang pelatihan dan kerja bagi warga binaan yang termasuk rentan stigma. “Pemerintah juga harus hadir untuk warga binaan, khususnya saat mereka sudah kembali ke masyarakat,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca berita terkini di Annanews.co.id