Annanews.co.id || Medan – Direktur Yayasan Tangguh Hutan Khatulistiwa (TaHuKah) Erwin Alamsyah Siregar mengakui, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati di Sumut. Menurutnya, Gubernur Bobby serius dalam upaya melindungi kawasan hutan dari ancaman kerusakan dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Keseriusan tersebut terlihat dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Sumut dan tiga lembaga swadaya masyarakat (NGO) di Tapanuli Selatan terkait perlindungan kawasan Hutan Batang Toru, pada 27 Oktober lalu.
“Perhatian beliau sangat tinggi. Terbukti, beliau langsung menandatangani kerja sama dengan kami. Ini bukti nyata keseriusannya mendukung kegiatan pelestarian hutan di lapangan,” ujar Erwin Alamsyah Siregar usai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema Fungsi Ekosistem Batang Toru terhadap Keberlangsungan Habitat Orangutan Tapanuli di Hotel AIHO, Jalan Adam Malik, Medan, Jumat (31/10/2025).
Sejumlah NGO yang ada di Tapanuli, menurut Erwin, juga punya hubungan yang intens dengan OPD Pemprov Sumut. Kegiatan FGD kali ini yang membahas rencana relokasi jalan AEK Latong/Batu Jomba juga hasil dari kerja sama dengan Pemprov Sumut.
“Kami sudah dua kali bekerja sama dengan Bappelitbang melaksanakan kegiatan yang hampir sama, kami juga punya hubungan yang intens dengan Dinas LHK Pemprov Sumut seperti bersama-sama meninjau hutan dengan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan),” kata Erwin.
Erwin juga mengapresiasi komitmen Bobby Nasution mencapai target net-zero emission di tahun 2045. Padahal, Indonesia sendiri menargetkan net-zero emission di tahun 2060.
“Saya ingat Pak Gubernur menekankan net-zero emission di tahun 2045 untuk Sumut, sementara APL-APL bernilai konservasi tinggi merupakan target FOLU Net Sink Sumut, Pemprov Sumut dan Pemkab harus berkolaborasi kuat untuk memberikan perlindungan lebih pada Kawasan itu,” ungkap Erwin. (Red)
(H15/DISKOMINFO SUMUT)













