Masalah Kepling IV Kelurahan Sei Putih Timur II Kecamatan Medan Petisah Tak Kunjung Usai, Warga Surati Pemko Medan dan DPRD Kota Medan

Annanews.co.id || Medan – Menyoroti adanya permainan kotor dalam pemilihan Kepling (Kepala Lingkungan) yang ada di Kota Medan saat ini, membuat segelintir masyarakat menjadi apatis terhadap kepemimpinan Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Wakilnya Zakiyuddin Harahap menjadi berkurang.

Setelah Medan Perjuangan, kini timbul masalah baru dalam pengangkatan Kepling yang berada di Lingkungan IV Kelurahan Sei Putih Timur II Kecamatan Medan Petisah, dimana masyarakat merasa tidak pernah memilih Kepling yang saat ini menjabat. Hal itu diketahui oleh awak media ini saat melakukan monitoring kelapangan pada Kamis (1/2/2025), awak media ini yang langsung bertemu masyarakat menerima banyaknya keluhan tentang adanya kecurangan dalam pemilihan Kepling yang baru lalu.

Dalam monitoring itu juga masyarakat lingkungan IV mengumpulkan tanda tangan yang berjumlah 100 orang yang tidak menginginkan Kepling mereka diganti. Karena mereka mengatakan bahwa dimasa kepemimpinan Kepling yang lama bernama Krisna, masyarakat merasakan keadilan dan Kepling tersebut pun mendapatkan penilaian sebagai Kepling terbaik. Namun entah mengapa malah disingkirkan.

Awak media ini pun pernah memberitahukan akan masalah itu langsung ke Walikota Medan Rico Waas, namun sepertinya Walikota Medan ini tidak memberikan respon atas adanya keluhan warga itu.

Terbaru yaitu adanya masyarakat yang telah membubuhkan tanda tangannya untuk mendukung kepemimpinan Kepling lama, malah sudah menyurati DPRD Kota Medan dan Walikota Medan agar dilakukan RDP mengenai hal tersebut. Namun sepertinya eksekutif dan legislatif yang dipilih rakyat tersebut malah tidak memihak ke rakyat. Ada apa ini, Masyarakat lingkungan IV Kelurahan Sei Putih Timur II tersebut juga siap menunjukkan kecurangan dalam pemilihan Kepling kemarin, apabila mereka dipanggil oleh DPRD Kota Medan dibawah pimpinan Ketua DPRD Wong Chun Sen Tarigan nantinya. Maka dari itu mereka meminta waktu agar Kedua pimpinan itu bisa mendengar aspirasi mereka, apalagi surat mereka sudah masuk kepada ke dua institusi Negara itu. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *