Kakorpolairud Tegaskan Personel Kerja Keras dan Profesional

Annannews.co.id || Maluku – Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Yassin Kosasih, melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku, Kamis 21 Maret 2024.

Pada kesempatan itu, Yassin meminta kepada para personel agar mau bekerja keras dan profesional dalam memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan, serta penegakan hukum di wilayah perairan dan udara.

“Setiap personel harus menerapkan di dalam hatinya untuk dapat melaksanakan kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja kualitas, kerja tuntas dengan dilandasi iman dan taqwa. Jati diri Polairud, di dalam kesatuan harus tetap menjunjung tinggi hirarki, respek dan loyalitas dalam pelaksanaan tugas,” ujar Yassin.

Dikatakan Yassin, tupoksi Korpolairud adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat serta penegakan hukum di wilayah perairan dan udara Republik Indonesia. Kata AIRUD juga bisa memiliki arti, yaitu: (A) Adab dan akhlak yang baik harus dijunjung tinggi; (I) Individu yang tegas, profesional dan humanis; (R) Rasional dalam mengambil keputusan; (U) Utamakan tugas negara di atas kepentingan pribadi; dan (D) Dedikasi dan disiplin dalam bekerja.

“Saya harapkan dalam pelaksanaan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari, semua personel Polairud bersikap humanis kepada masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, jenderal lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 91 itu meminta, agar personel Polairud turut menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Kemudian, perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memperkuat profesionalisme, pelayanan terhadap masyarakat dan sinergi antar-kesatuan, melakukan deteksi dini, mengambil langkah-langkah antisipasi, meningkatkan nilai-nilai Polri Presisi, serta kemanunggalan dengan rakyat.

Yassin menambahkan, para personel harus terus mengimplementasikan program Kapolri dan Kabaharkam. Semisal, program Polisi RW mesti tetap dilaksanakan dengan baik. Harus dekat dengan masyarakat agar bisa melaksanakan deteksi dini, memecahkan masalah, dan melakukan pembinaan terutama masyarakat di wilayah pesisir.

“Bentuk kegiatan Polisi RW di lapangan, yaitu bertatap muka dengan masyarakat, mendengarkan keluh kesah masyarakat, melakukan _security assesment_ dan menampilkan personel Polairud sebagai petugas Polisi RW. Kemudian, pola Opsnal Polairud, punya tugas preemtif, preventif, dan penegakkan hukum yang merupakan tugas lengkap kepolisian yang tidak dimiliki oleh kesatuan lain. Untuk itu kita harus bangga bertugas di Polairud,” katanya.

Menurutnya, kegiatan sambang nusa presisi lewat patroli menyambangi masyarakat di perairan, bersih-bersih pantai, perpustakaan dan klinik terapung, juga harus terus dilaksanakan.

“Lakukan juga langkah-langkah preemtif dan preventif untuk menghindari terjadinya laka laut. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat nelayan agar tidak ada korban laka laut. Memberikan pembinaan kepada tokoh nelayan untuk mengingatkan masyarakat nelayan melengkapi kapal dengan alat keselamatan,” terangnya.

Yassin juga menekankan, kepada anggota apabila tidak bisa berprestasi, maka jangan membuat malu institusi Polri. Terapkan sistem _reward and punishment_ dalam menjalankan tugas. Personel harus menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat yang saat ini menurut survei indikator tingkat kepercayaan terhadap Polri berada pada angka 75,3%.

“Saya kecewa ketika bulan Desember 2023 memimpin upacara PTDH, ada sebanyak 13 personel yang melakukan berbagai pelanggaran berat diantaranya, tidak berdinas 30 hari berturut-turut, KDRT, selingkuh, dan narkoba. Saya sampaikan tidak ada ampun untuk personel yang menggunakan narkoba,” tegasnya.

Sementara itu, dalam menghadapi pelaksanaan Operasi Ketupat 2024, Ditpolair Polda Maluku perlu melakukan cek kesiapan personel dan alutsista.

“Ditpolairud saya tugaskan untuk koordinasi dengan syahbandar untuk cek kapal penyeberangan. Jumlah tempat duduk harus sesuai dengan jumlah tiket, termasuk ketersediaan _life jacket_ di atas kapal. Untuk kendaraan yang masuk ke dalam kapal harus sesuai kapasitas dan tetap dilakukan _lashing_ agar apabila terjadi ombak mobil tidak bergeser yang dapat mempengaruhi stabilitas kapal. Waspada terhadap perubahan cuaca, risiko tingginya bencana alam,” tandasnya.

Turut hadir dalam kunjungan kerja itu, Kabag Opsnal & TIK Korpolairud, Kabag Log Korpolairud, dan Dirpolairud Polda Maluku. (Red)

Exit mobile version