Annanews.co.id || Penajam Paser Utara – Menjelang momen puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Presiden Joko Widodo mengajak para pimpinan lembaga negara untuk mengunjungi sejumlah infrastruktur penting di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kunjungan ini dimulai dari Sumbu Kebangsaan, sebuah area yang menjadi pusat simbolik bagi keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia.
Setelah itu, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Istana Garuda dengan menggunakan mobil golf. Istana Garuda, yang baru saja rampung, menunjukkan perpaduan arsitektur modern dengan nuansa tradisional, mencerminkan identitas nasional yang kuat.
Rombongan kemudian menuju lobi Presiden, sebelum melanjutkan ke Ruang Sidang Kabinet. Di ruangan ini, Presiden memberikan penjelasan singkat mengenai pentingnya fasilitas ini untuk kelangsungan pemerintahan di masa mendatang.
Selanjutnya, rombongan dibawa ke area dek pandang (viewing deck), sebuah platform di Istana Garuda yang menawarkan pemandangan spektakuler seluruh kawasan IKN. Di sini, para pimpinan lembaga negara berkesempatan untuk berfoto bersama, mengabadikan momen bersejarah ini.
Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki eskalator menuju Istana Negara, di mana rombongan kembali mengabadikan momen bersama di tangga Istana Negara, salah satu ikon baru di Ibu Kota Nusantara.
Dalam wawancara singkat setelah kunjungan, Wakil Ketua Komisi Yudisial, Siti Nurdjanah, mengungkapkan kekagumannya terhadap pembangunan yang telah dilakukan. Ia juga menceritakan kunjungannya ke embung beberapa bulan yang lalu dan terkejut melihat perkembangan yang pesat.
“Pagi ini saya bangun tidur langsung siap berkeliling dengan Pak Presiden dan pembangunannya menurut saya spektakuler, bagus sekali, jadi selamat untuk keberhasilan bangsa Indonesia tentunya,” ungkap Siti.
Sementara itu, Hatta Rajasa, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menyampaikan rasa syukur atas undangan Presiden untuk melihat langsung Istana Negara dan Istana Garuda. Hatta juga menekankan bahwa pembangunan IKN ini menjadi simbol kemajuan peradaban, pemerataan pembangunan, dan pemersatu bangsa.
“Tentu saja kita berharap bahwa dengan adanya istana dan ibu kota di Indonesia Timur ini, ini menunjukkan tidak hanya pemerataan tetapi juga sekaligus pemersatu kesatuan bangsa,” ujar Hatta.
Hatta pun optimistis bahwa meskipun butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pembangunan sepenuhnya, progres yang ada menunjukkan bahwa IKN akan menjadi ibu kota yang baik dan indah.
“Saya optimistis bahwa ini akan walaupun tentu tidak bisa 1-2 tahun akan tetapi ini kalau melihat dari progres yang ada saya kira ini akan menjadi ibu kota kita yang baik, yang indah,” tutur Hatta. (Red)