Annanews.co.id || Lubuk pakam, Rabu,(15/10/2025) – Inisial RS, Oknum Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang tengah menjadi sorotan publik terkait dugaan kekayaan yang sangat mencurigakan dan jauh melampaui penghasilan normal ASN. Sorotan utama tertuju pada rumah mewah bernilai miliaran rupiah yang berdiri megah di Jalan STM, Medan.
Rumah yang secara fisik menyerupai istana kecil tersebut menimbulkan pertanyaan tajam tentang sumber dana yang digunakan untuk membangun dan memiliki hunian sekelas itu.Kasus ini memantik gelombang tanya di masyarakat, mengingat Kepala Dinas memegang posisi strategis yang mengawasi proyek pembangunan dan perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di Kabupaten Deli Serdang, ujar Hasan Basri Siregar Pengamat sosial di Lubuk Pakam, Rabu (15/10).
Menurut Haris panggilan akrabnya, beberapa proyek dengan nilai anggaran besar yang berada di bawah pengawasan dinas ini menjadi titik rawan potensi penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.Berdasarkan laporan dan data proyek yang tersedia, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang telah mengelola sejumlah pekerjaan konstruksi bernilai miliaran rupiah.
Ketidakterbukaan dalam pengelolaan anggaran dan dugaan monopoli perizinan PBG menimbulkan kecurigaan bahwa kekayaan pejabat ini berasal dari praktik korupsi serta gratifikasi terkait proyek tersebut, Tegasnya.
Ia juga meminta, pegiat Aktivis antikorupsi dan masyarakat sipil dan aparat penegak hukum, termasuk Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), segera melakukan penyelidikan mendalam.
Haris mendesak audit menyeluruh atas aset sang Kepala Dinas serta penelusuran aliran dana dari proyek-proyek pembangunan yang dikelolanya.
Salah satu pakar tata ruang dan pengamat korupsi, yang namanya dirahasiakan, menegaskan, “Kasus seperti ini adalah gambaran nyata bagaimana jabatan publik bisa dimanfaatkan untuk memperkaya diri secara tidak sah. Transparansi dan pengawasan ketat sangat dibutuhkan agar pembangunan daerah tidak tercemar oleh praktik korupsi” Katanya.
Hingga berita ini akan tayang, Kepala Dinas yang bersangkutan saat dihubungi via WhatsApp Rabu sore (15/10/2025) belum memberikan klarifikasi resmi atas tuduhan ini. Namun, desakan publik untuk tindakan hukum yang transparan dan adil terus bergema.Data proyek pembangunan yang ditangani oleh Dinas Cipta Karya menunjukkan beberapa paket pekerjaan konstruksi dengan nilai kontrak mencapai miliaran rupiah.
Rumah mewah yang diduga milik Kepala Dinas tersebut bukan hanya sebuah bangunan, tetapi simbol kekayaan yang dipertanyakan keabsahannya di tengah konteks integritas pejabat publik. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Deli Serdang. Diminta pengawas pemerintahan agar memberikan kejelasan demi menjaga kredibilitas pemerintahan daerah, Pungkas Haris. (Red)