Annanews.co.id || Beringin – Melihat suasana alam di Deli Serdang khususnya Desa Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang saat ini sungguh Memperihatinkan bagi kelangsungan hidup masyarakatnya kedepan.
Apalagi saat ini berserak galian c ilegal yang beroperasi diwilayah tersebut, tanpa ada tindakan dari Kapolsek Beringin AKP Doni Simanjuntak atau patut diduga adanya pemberian upeti agar sang Kapolsek beserta perangkatnya untuk tutup mulut mengenai adanya usaha galian c ilegal tersebut.
Seperti yang terlihat Kamis (09/05/2024), galian c ilegal yang terletak di 4 titik dan dikuasai oleh pengusaha berinisial Agus, Memet Bowo dan Andi tersebut terkesan sebagai “ORANG SAKTI “. Mengapa dikatakan demikian, karena sampai saat ini jangankan Kapolsek, Kapolda saja diduga tidak punya nyali untuk menutup tempat tersebut. Padahal tempat tersebut jelas sudah merusak alam.
Disini kelihatan bahwa Polda Sumut dibawah pimpinan Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi masih melakukan tebang pilih dalam pemberantasan ilegal mining tersebut. Atau patut diduga adanya pemberian upeti atau ingot – ingot agar galian c ilegal milik pengusaha berinisial Agus, Memet, Bowo dan Andi tersebut bebas beroperasi hingga saat ini. Bahkan diketahui bahwa mandor lapangan untuk galian c ilegal tersebut berinisial Bowo dan Iyan Oka.
Sedangkan Kepala Desa Karang Anyar yang diduga mengetahui adanya usaha ilegal yang beroperasi diwilayahnya seakan terkesan membiarkan, atau adanya dugaan bahwa sang kades juga ada menerima upeti dari pengusaha tersebut.
Perlu diketahui bahwa galian c ilegal yang terletak di 4 titik di Desa Karang Anyar tersebut adalah di Dusun 1 dan Dusun 2 Pasar Timur dan Pasar 3 Desa Karang Anyar itu sudah beroperasi cukup lama. Namun meskipun diberitakan berkali – kali, sepertinya Polisi takut untuk menutupnya. Seperti kata masyarakat sekitar yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan jangankan Polsek Beringin Bg, Polda Sumut aja takut sama pengusahanya. Jadi kalau begini harus gimana lagi kami Bg sebab alam sudah rusak dibuat mereka dan Kami hanya tinggal menunggu bencana datang saja kata masyarakat tersebut.
Untuk itu masyarakat sekitar meminta agar awak media ini dapat menyampaikan suara dan aspirasi mereka kepada Kapolri dan Presiden, agar dapat menutup secara permanen tempat tersebut. Sebab masyarakat sudah bosan makan abu bila musim kemarau dan makan lumpur disaat hujan, jangan sampai #Percumalaporpolisi kembali digaungkan oleh masyarakat seperti kemarin. Tolong sampaikan pesan kami ini kata warga kepada awak media. (Red)