Driver Ojol Kembali Akan Lakukan Demo

Annanews.co.id || Jakarta – Para driver ojek online yang tergabung dalam URC (Unit Reaksi Cepat) bakal menggelar Aksi 177 URC BERGERAK dengan Slogan “Satu Tujuan Mencapai Tujuan” di area Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Patung Kuda, Irti Monas, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 July 2025.

Aksi serentak yang dilakukan rekan-rekan URC bertujuan untuk menyampaikan aspirasinya ke istana dengan membawa tiga poin tuntutan, seperti URC menolak ojol jadi pekerja, URC tolak opini potongan 10%, dan URC minta agar Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) ojol sebagai dasar hukum bagi driver ojok online yang disamaikan saat Press Conference di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 15 July 2025, Jakarta Selatan.

“Kami dari URC pada tanggal 17 Juli akan bersama-sama melaksanakan aksi menuju istana negara menyampaikan tiga tututan, yakni pertama adalah kami menolak status mitra berubah menjadi pekerja atau buruh, kedua kami menolak opini yang sedang ada saat ini tentang potongan 10%, dan yang ketiga meminta kepada Bapak Presiden untuk segera mengeluarkan PERPPU ojek online,” kata juru bicara URC, Danny Stephanus

Menurut Danny, status pekerja bagi pengemudi ojek online tidak relevan karena sejak munculnya ojek online, statusnya adalah sebagai mitra bukan pekerja.

“Banyak pekerja bisa jadi ojol, tapi ojol
nggak bisa jadi pekerja. Itu yang harus kami pertahankan, karena selama ini kalau kita lihat status buruh Itu tidak pernah selesai permasalahannya setiap tahun. Aksi demo para pekerja hanya untuk naik UMR. Maka kalau ada PHK massal terjadi, kami jadi pekerja pada saat kami putus mitra,” ujarnya.

Dalam aksi nanti sebut Danny, para driver online yang akan ikut aksi sudah sangat solid, karena aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan dari URC selama satu dekade ini.

“Teman-teman URC itu bekerja pakai hati nurani, tapi mereka terus mengamati. Saat ini teman-teman URC harus bersuara lantang terkait profesi ojek online, terutama tentang narasi opini potongan 10% itu jelas sangat merugikan teman-teman, karena sebenarnya tidak ada potongan melainkan biaya tidak langsung sesuai dengan KP 1001 Tahun 2022, jadi bukan soal potongan 10% tapi tarifnya yang harus diperbaiki,” jelasnya.

Danny menambahkan, sudah satu dekade teman-teman menyampaikan aspirasinya tapi tidak didengar, karena itu teman-teman URC yang selama ini diam, mereka bersuara untuk menyampaikan pernyataan mereka kepada Bapak Presiden pada 17 July. PERPPU itu adalah harga mati bagi kami, tanpa itu profesi ojol akan terus jadi bola liar yang dipermainkan oleh semua kementerian. Tiap kementerian merasa berhak mengatur ojol, oleh karena itu kami meminta Bapak Presiden segera mengeluarkan perppu hingga profesi ini jelas statusnya,” tambahnya.

URC memiliki sejarah panjang seiring perjalanan ojol yang membuat URC juga ikut mendengar dan memahami berbagai macam masalah yang ada. “URC tidak terafiliasi oleh pihak manapun, baik itu Garda, Tekab, APOB, SPAI, bahkan serikat buruh, namun sudah saatnya URC bersuara menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan ojol akhir-akhir ini yang dimanfaatkan oleh berbagai pihak,” paparnya.

Sementara Jendlap aksi, Achsanur Solihin yang akrab disapa Batman menegaskan keberadaan URC di dunia ojek online merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, URC lahir dari panggilan hati nurani para pengemudi ojol yang prihatin terhadap penanganan laka lantas yang dialami oleh driver ojol. Seiring dengan bertambahnya jumlah pengemudi ojol semakin bertambah pula jumlah pengemudi ojol yang terpanggil untuk menjadi URC,” ucapnya.

Batman juga menegaskan bahwa Aksi 177 URC Bergerak merupakan aksi damai teman-teman URC dari Jabodetabek yang akan turun menuju istana, dirinya mengaku tidak pernah mengganggu perjuangan teman-teman lainnya yang berjuang selama ini.

“Saya tidak pernah mengganggu perjuangan teman-teman ojol selama ini, untuk itu jika ada yang berani usik Aksi 177 URC Bergerak akan berhadapan dengan saya. Saya tegaskan sekali lagi saya tidak akan mundur sedikitpun,” pesannya.

Sebagai Penanggung Jawab Aksi, Suharto menjelaskan sekitar 5000 driver ojol yang akan turun dalam aksi demo ke istana. Dia juga memastikan aksi yang akan datang adalah aksi damai tanpa sweeping kepada sesama driver online.

“Aksi 177 merupakan aksi damai. Saya mengundang seluruh driver untuk hadir pada aksi tersebut. Jadi kita bebaskan teman-teman driver untuk narik penumpang karena kita sendiri tidak mau sesama driver malah membenci kita, kita juga tidak ada sweeping, dan akan memberi jalan bagi mereka yg ngebid di area aksi, bahkan boleh menyalakan aplikasi, kalau dapat orderan silahkan diantar saja dulu. Intinya, aksi ini merupakan aksi damai,” imbuh Suharto. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca berita terkini di Annanews.co.id