Baber United Minta Ketua Askab Labusel Dicopot, Tuding Adanya Kongkalikong Dalam Turnamen

Annanews.co.id || Labuhanbatu Selatan, 7 Oktober 2025 – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Labuhanbatu Selatan (Labusel) diterpa badai mosi tidak percaya. Permintaan keras untuk segera mencopot Ketua Askab Labusel menggema menyusul kisruh dalam pelaksanaan turnamen sepak bola lokal Memperebutkan Piala Bupati Labuhanbatu selatan,yang di laksanakan di Desa Sabungan, Dusun Simandiangin, Kec. Sungai Kanan, Kab. Labuhanbatu Selatan. Pemicunya adalah tindakan panitia pelaksana yang diduga kuat telah mengangkangi atau mengabaikan Surat Keputusan (SK) resmi yang dibuat oleh pengurus Askab sendiri, yang berdampak merugikan salah satu tim peserta, Barber United sehingga gagal untuk melaju ke babak Final.

Kekacauan ini mencapai puncaknya setelah Barber United merasa dirugikan secara fatal akibat perubahan regulasi mendadak atau kebijakan teknis yang menyimpang dari SK yang bernomor 22/ASKAB PSSI/LB-S/X/2025. Tim yang telah berjuang keras ini terpaksa menerima kerugian, baik secara posisi dalam kompetisi maupun finansial. Padahal, tim ini telah mampu menghibur masyarakat Labuhanbatu Selatan dengan menghadirkan pemain-pemain dari Liga Nasional bahkan pemain dari luar negeri, ini merupakan sejarah baru untuk sepakbola di Labuhanbatu Selatan.

“SK sudah ditandatangani dan menjadi dasar hukum turnamen. Tapi, di lapangan, panitia berjalan seenaknya, mengubah aturan main, dan itu jelas merugikan kami di Barber United,” ujar salah satu perwakilan tim.

Tudingan Adanya ‘Kongkalikong’
Situasi ini menjadi semakin panas setelah munculnya dugaan serius mengenai adanya “kongkalikong” atau persekongkolan antara oknum panitia pelaksana dengan pihak internal Askab Labusel. Dugaan ini muncul karena tidak adanya tindakan tegas dan cepat dari Askab sebagai pembuat keputusan untuk meluruskan penyimpangan yang dilakukan panitia.

“Kami menduga ini bukan sekadar kesalahan panitia. Mengapa SK yang mereka buat sendiri bisa diabaikan tanpa ada sanksi? Ini menguatkan indikasi bahwa ada izin atau restu dari dalam (Askab),” tambah sumber tersebut.

Desakan agar Ketua Askab dicopot bukan lagi hanya berasal dari tim yang dirugikan, tetapi juga dari berbagai elemen sepak bola di Labusel yang menuntut transparansi dan akuntabilitas. Mereka menilai, kegagalan Askab dalam menegakkan keputusan sendiri serta dugaan pembiaran terhadap pelanggaran aturan adalah bentuk kegagalan kepemimpinan yang serius.

Pihak-pihak terkait mendesak Asprov PSSI Sumatera Utara untuk segera turun tangan melakukan investigasi mendalam terhadap dugaan pelanggaran regulasi dan etika ini. Tujuannya adalah untuk membersihkan organisasi dari praktik yang merusak integritas kompetisi dan masa depan sepak bola Labusel.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Ketua Askab Labusel terkait desakan pencopotan dan tudingan adanya kongkalikong tersebut. Situasi ini menciptakan ketidakpastian dan kekecewaan mendalam di kalangan komunitas sepak bola Labusel.

Sementara itu, Ketua Askab PSSI Labusel, Debby Anri Siregar, ketika di konfirmasi wartawan via WhatsApp menyampaikan pihaknya akan mengkaji ulang keluhan anggota.

“Nanti kita kaji ulang,” sebutnya.

Ia juga menyampaikan bahwa event yang digelar diluar kalender kerja PSSI.

“Mengingat even tersebut juga bukan bagian dari kalender kerja PSSI ketua, Askab PSSI bersifat hanya memberikan rekomendasi serta keputusan mutlak ada di pihak penyelenggara yaitu panitia,” katanya. (Red/PP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca berita terkini di Annanews.co.id