Annanews.co.id || Medan, — Di tengah bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Medan pada akhir tahun 2025, solidaritas kembali membuktikan diri sebagai kekuatan terbesar keluarga besar pers. Ketua Koordinator Wartawan Unit DPRD Medan, Said Asegaf, S.H., M.I.Kom, tampil sebagai sosok yang bergerak cepat membantu para wartawan unit DPRD Medan yang turut menjadi korban terdampak banjir.
Gerak sigap Said Asegaf bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata kepemimpinan yang berdiri di atas nilai kemanusiaan. Di saat banyak pihak sibuk saling menyalahkan, ia justru turun langsung melakukan pendataan, koordinasi bantuan, dan menggalang dukungan untuk rekan sejawat.
1. Penanganan Cepat untuk Wartawan Terdampak
Said Asegaf memastikan bahwa setiap wartawan unit DPRD Medan yang kehilangan harta benda, terendam rumahnya, atau mengalami kesulitan pascabanjir, mendapat perhatian dan dukungan logistik.
Bantuan yang diberikan tidak berhenti pada sembako dan kebutuhan mendesak, tetapi juga pendampingan serta penyaluran bantuan lanjutan melalui jejaring kemanusiaan.
“Pers adalah keluarga. Dan keluarga tidak boleh dibiarkan berjuang sendirian,” tegas Said Asegaf.
2. Menghidupkan Solidaritas di Tengah Krisis
Di dalam struktur jurnalis, Koordinator Unit memegang peran strategis; namun Said menempatkan jabatannya bukan sebagai simbol, melainkan tanggung jawab moral. Ia memfasilitasi komunikasi lintas instansi, termasuk dengan DPRD Medan, lembaga kemanusiaan, dan jejaring CSR perusahaan.
Solidaritas inilah yang membuat wartawan yang terdampak merasa tidak berjalan sendiri di tengah bencana.
3. Menggerakkan Kolaborasi Tanpa Batas
Kepekaan sosialnya meluas hingga pada keluarga wartawan yang ikut terdampak. Said memastikan bahwa bantuan tidak berhenti pada lingkup kantor, melainkan menjangkau rumah-rumah yang sedang berhadapan dengan lumpur dan sisa-sisa banjir.
Tindakan itu membuat banyak pihak menilai bahwa kepemimpinan Said Asegaf mencerminkan wajah pers yang humanis dan bertanggung jawab.
Buat Saudara Kami, SAID ASEGAF S.H., M.I.Kom
1. “Dalam derasnya banjir, engkau hadir sebagai jembatan harapan bagi sesama jurnalis.”
2. “Pemimpin sejati tidak menunggu diminta; ia bergerak sebelum suara jeritan terdengar.”
3. “Solidaritasmu adalah berita baik yang tidak perlu ditulis, tetapi dirasakan.”
4. “Di tengah bencana, engkau membuktikan bahwa kepedulian lebih kuat daripada gelar.”
5. “Ketika air naik, kemanusiaanmu ikut meninggi.”
6. “Said Asegaf bukan hanya koordinator; ia penjaga nurani para wartawan.”
7. “Tangan ringanmu memberi arti bahwa pers tidak pernah berjalan sendirian.”
8. “Dalam kepedulianmu, kami menemukan arti keluarga sejati di dunia jurnalisme.”
9. “Langkahmu kecil, tetapi dampaknya besar bagi mereka yang sedang berjuang.”
10. “Pemimpin boleh banyak, tetapi yang menggerakkan hati—itu hanya segelintir, dan engkau salah satunya.”
5 PANTUN APRESIASI UNTUK SAID ASEGAF
1
Air banjir mengalir deras,
Membawa duka di malam kelam.
Said Asegaf hadir dengan ikhlas,
Menyatukan jurnalis dalam salam.
2
Jalan becek penuh genangan,
Rumah-rumah banyak yang rusak.
Said hadir tanpa undangan,
Memberi bantuan dengan gerak cepat dan bijak.
3
Pagi buta burung berkicau,
Menemani kota yang masih basah.
Koordinator turun tanpa ragu,
Menguatkan rekan yang sedang lemah.
4
Pergi ke pasar membeli pangan,
Untuk dibagi di tengah bencana.
Luas hati Said tak terbayangkan,
Tanda cintanya pada sesama.
5
Banjir reda menyisakan luka,
Namun harapan tetap menyala.
Said Asegaf hadir membuka,
Bahwa solidaritas adalah cahaya yang tak pernah padam selamanya. (Red)













