Annanews.co.id || Medan – Acara Harmoni Imlek 2024 di kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) cerminan keberagaman di Kota Medan pada Sabtu (2/3/2024) malam dimulainya petunjukan atraksi barongsai menyambut kedatangan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, bersama Ketua TP PKK Kota Medan, Kahiyang Ayu, saat menghadiri Harmoni Imlek Kota Medan 2024 yang digelar di Kota Lama Kesawan, Jalan Ahmad Yani Medan.
Dalam perayaan yang turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, unsur Forkopimda Kota Medan, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Ketua Walubi Medan Arman Chandra, Tokoh Sumatera Utara Ivan Iskandar Batubara, pimpinan perangkat daerah dan camat ini, Bobby Nasution mengatakan, perayaan Imlek ini bukan hanya untuk warga etnis Tionghoa saja, tapi juga seluruh masyarakat Kota Medan. “Inilah yang menjadi cerminan keberagaman di Kota Medan,” kata Bobby Nasution saat memberikan sambutan.
Bobby Nasution mengatajan “Keberagaman yang ada saat ini harus dinikmati bersama dengan cara hidup rukun dan damai. “Kebahagiaan yang dirasakan saudara-saudara kita saat ini, harus bisa kita rasakan bersama. Apapun etnis dan agamanya, kita semua hidup rukun dan damai,
Apalagi, kata Bobby Nasution, salah satu tokoh yang sangat penting dalam sejarah Kota Medan yakni Tjong A Fie, sejak lama telah mengajarkan untuk berbagi tidak hanya sesama warga Tionghoa, tapi juga seluruh masyarakat tanpa memandang etnis dan agamanya. Termasuk, imbuhnya, nilai-nilai kebersamaan.
Bobby Nasution selanjutnya memaparkan, Pemko Medan telah membangun Tugu Kebersamaan di depan perumahan J City, Kecamatan Medan Johor sebagai bentuk harmonisasi kebersamaan antar suku dan agama di Kota Medan.
Dikatakan Bobby Nasution, setiap hari besar keagamaan tiba, maka tugu itu nantinya akan dihiasi dengan ornamen yang sesuai dengan hari besar keagamaan tersebut. Kebetulan, jelasnya, saat pembangunan tugu selesai masuk Hari Imlek sehingga ornamen yang ditampilkan naga karena tahun ini masuk Tahun Naga. “Tugu ini sebagai simbol kebersamaan sekaligus untuk memberitahukan datangnya hari-hari besar keagamaan sehingga dapat dirayakan bersama,” paparnya.
Bobby Nasution mendukung keinginan Ketua Walubi Kota Medan Arman Chandra yang akan membangun gapura di Jalan Surabaya yang dulunya dikenal dengan sebutan kawasan Kanton. “Cuma syaratnya satu, tidak hanya membangun gapura saja, tapi juga diisi dengan berbagai kegiatan yang dapat memperkenalkan etnis dan tradisi Tionghoa sehingga nantinya dapat membawa pergerakan ekonomi bagi warga sekitar dan juga masyarakat Kota Medan secara menyeluruh,” harapnya.
Ketua Perwakilan Umat Buddah Indonesia (Walubi) Kota Medan Arman Chandra sangat mengapresiasi langkah yang dilalukan Bobby Nasution dalam menjaga kehidupan beragama di Kota Medan. Dia menilai, setiap hari besar keagamaan tiba, termasuk Imlek dirayakan dengan sangat meriah. “Tahun ini perayaan Imlek sangat meriah, tidak hanya menghiasi sepanjang Jalan Kesawan dengan lampion, tapi juga menghadirkan Harmoni Imlek Kota Medan Tahun 2024 dengan sangat meriah. Begitu juga saat hari besar keagamaan lainnya tiba. Menurut saya, beliau sudah selayaknya dinobatkan sebagai Bapak Kerukunan Umat Beragama,” ujar Alumni Lemhannas RI ini.
Arman Chandra yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Medan ini juga sangat senang dan mengucapkan tarima kasih karena Bobby Nasution mendukung rencana pembangunan gapura di kawasan Jalan Surabaya. “Sesuai dengan pesan yang disampaikan Pak Wali, pembangunan gapura nantinya akan diikuti dengan kegiatan yang akan memperkenalkan etnis dan tradisi Tionghoa. Untuk itu pembangunan gapura akan kita rencanakan dengan baik. Kita ingin menjadikan kawasan Jalan Surabaya menjadi Pecinan sehingga nantinya menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Medan,” harap Ketua Umum Forum CSR Sumatera Utara ini.
Selain Petunjukan Barongsai dan Naga yang dihadiri ribuan warga Tionghoa dan juga segala etnis masyarakat Kota Medan juga hadir untuk menyaksikan kemeriahan perayaan yang digelar untuk memyambut pergantian dari Tahun Kelinci ke Tahun Naga Kayu tersebut. Selain menyajikan berbagai hiburan tarian dan musik etnis Tionghoa, acara juga dirangkaikan dengan makan kue bakul gratis sebanyak 2575 potong. Hal itu sebagai simbolik Imlek tahun ini memasuki 2575 Kongzili. (Red)