Annanews.co.id || Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumatra utara(Sumut). Rabu 2/10/24 –
Kisah Nur Habibah, istri dari Diswar Ependi yang merupakan warga Kec. Linggabayu Madina, mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Setelah menjalani operasi persalinan di Rumah Sakit Permata Madina pada 27 september 2024 lalu, Nur Habibah dan keluarganya terpaksa terjebak dalam masalah finansial. Meskipun proses persalinan berjalan dengan baik, mereka tidak bisa pulang karena tidak mampu membayar biaya yang sangat tinggi.
Mirisnya, pemerintah daerah tampak acuh tak acuh bahkan seakan tidak peduli dalam menangani kasus ini. Janji-janji untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan tampaknya hanya sekadar omong kosong. Di tengah kepasrahan dan ketidakberdayaan, hanya segelintir tokoh dan wartawan yang peduli dan berusaha membantu keluarga ini.
Kehadiran Ichwan Husein yang merupakan pasangan dari Harun Musthafa di Pilkada Madina, seorang dermawan yang berempati, menjadi titik terang dalam situasi yang gelap ini. Dengan kepedulian dan kemurahannya, Ichwan datang menjenguk dan melunasi sisa biaya operasi. Berkat bantuannya, Nur Habibah, suami, dan anak yang baru lahir akhirnya bisa pulang dengan tenang ke rumah.
Pertanyaannya, di mana peran pemerintah yang seharusnya melindungi dan membantu rakyatnya dalam kondisi darurat seperti ini? Janji-janji manis dan slogan-slogan indah yang sering kita dengar seakan hanya omong kosong belaka. Jika pemerintah daerah benar-benar peduli, mereka seharusnya menyediakan dana bantuan kesehatan yang memadai dan respon yang cepat, terutama bagi warganya yang kurang mampu.
Kejadian ini seharusnya menjadi panggilan bagi seluruh masyarakat Mandailing Natal untuk membuka mata. Kita tidak bisa terus menerus mempercayai pemimpin yang hanya berjanji tetapi tidak pernah menepati. Sudah saatnya kita berpikir kritis dan tidak lagi memilih pemimpin yang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Mari kita buktikan bahwa kita adalah masyarakat yang sadar dan tidak takut untuk menuntut hak kita sebagai rakyat. Pemerintah daerah Mandailing Natal tidak bisa lagi mengklaim sebagai pelayan rakyat yang kenyataannya itu hanyalah sebuah kebohongan. (Red)