Walikota Medan Bobby Nasution Diminta Pecat Oknum Kepling Yang Tidak Mau Tau Keluhan Warga

Annanews.co.id || Medan – Walikota Medan Bobby Nasution yang juga menantu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo diminta segera pecat oknum kepling di kelurahan Mangga yang diduga tidak peduli keluhan dan keresahan Masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan seorang warga setelah mendapatkan kabar bahwa adanya seorang ibu yang sudah pra lansia terpaksa dilarikan kerumah sakit bhayangkara Medan diduga akibat adanya sebuah aktifitas pengecatan dengan semprot sampai larut malam dan kebisingan oleh tetangganya di sebuah lingkungan yang ada di kelurahan mangga, Kecamatan Medan Tuntungan pada Jumat 13 September 2024 sekitar pukul 01.30 Wib pagi dini hari.

“Saya dengar seorang Ibu yang diduga sudah lansia itu dilarikan ke rumah sakit karena disinyalir menghirup udara bercampur dengan uap cat semprot dari sebuah tempat yang sedang bekerja sampai larut malam di samping rumahnya ibu iut juga sudah mendapatkan serangan Jantung. Sangat miris kita mendengar ini, bagaimana kalau seandainya itu terjadi pada diri kita, sangat kita sayangkan, lain itu saya juga mendapatkan kabar bahwa ibu yang sudah pra lansia itu juga sudah pernah beberapa kali mendatangi Polsek Medan Tuntungan dan melaporkan hal tersebut kepada oknum Kepling setempat namun di beberapa kali mendatangi Polsek Laporanya juga ditolak begitu juga Kepling yang diduga tidak merespon keluhan ibu itu,” ujarnya seorang warga kepada awak media

Miris juga ya, Sambungnya, Kalau di Polsek Medan Tuntungan pun ditolak laporan ibu itu, katanya sudah beberapa kali melaporkan hal yang terjadi tersebut namun diduga ditolak oleh oknum Polisi diduga bermarga Depari saat itu. Kita minta Kapolda Sumut untuk dapat mengevaluasi semua personil yang ada di Polsek itu supaya kejadian ini tidak terulang kembali. Terlebih Bhabinkamtibmas stempet yang diduga tutup mata. sangat miris jika sudah beberapa kali melapor namun tidak ditanggapi.

“Kapolda dan Wakapolda Sumut harus tau hal ini, jangan nanti warga beranggapan bahawa karena dirinya orang miskin makanya tidak diterima laporannya, padahal membuat laporan di Polisi itu kan gratis tidak ada dipungut biaya apa pun bahkan sampai ke proses penyidikan semua itu gratis. Siapa pun Masyarakat yang datang harus ditanggapi dan diterima laporannya kan Polisi bisa menyelidiki hal tersebut apakah ada tindak pidananya atau tidak. Saya juga berharap kepada Bapak Walikota Medan supaya mengevaluasi oknum Kepling setempat yang terkesan tidak mau tau akan hal tersebut, sampai dibawa kerumah sakit gitu ibu itu akibar kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh tetangganya sampai larut malam. Pengakuan ibu itu dirinya dilarikan kermah sakit karena sesak nafas diduga akibatmenghirup uap cat yang bersumber dari sebelah rumahnya,” ujarnya

Camat Medan Tuntungan juga harus turun ke lokasi untuk memastikan kegiatan apa yang dilakukan di samping rumah ibu itu. Yang jelas semua harus ada prosedur dan semua harus sesuai dengan izin operasional. Apakah kegiatan itu sudah ada izin dari instansi terkait. Mana ada pula kegiatan mengecat dan lainnya sampai larut malam sehinga menimbulkan korban yang sesak nafas sehingga harus di larikan kerumah sakit bhayangkara Medan.kita harus lah berpikir juga bagaimana kalau ibu yang dilarikan kerumah sakit itu ibu kandung kita, kan sedih kita jadinya.

“Walikota Medan harus segera memanggil Camat Medan Tuntungan dan Lurah Mangga untuk dapat segera mencopot oknum Kepling setempat yang diduga tidak bekerja dan diduga hanya makan gaji buta. Ini menjadi PR bagi Walikota Medan supaya kedepan dapat mengkoreksi semua kepling kepling terutama dalam mengatasi keluhan keluhan Masyarakat. Saya juga mendapatkan kabar bahwa oknum Kepling tersebut diduga telah memblokir nomor anak ibu yang dilarikan kerumah sakit itu,” ungkapnya rabu 18 september 2024 sore

Camat Medan Tuntngan,Berani Perangin Angin,SH,MH saat di konfirmasi menjelaskan bahwa dirinya akan mengadakan mediasi melalui Lurah.

“Saya sudah instruksikan lurah supaya membuat mediasi kembali,” ungkapnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *